1. Pithecanthropus Mojokertensis
Itu sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus.
Itu sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus.
Ciri- ciri pithecanthropus:
2. Pithecanthropus Robustus
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada
tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari
lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis
dengan Pithecanthropus Mojokertensis.
- Tinggi badan sekitar 165 180 cm
- Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
- Bentuk tubuh & anggota badan tegap
- Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
- Geraham besar dengan rahang yang kuat
- Bentuk tonjolan kening tebal
- Bagian belakang kepala tampak menonjol
3. Pithecanthropus Erectüs
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa
Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka
hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu.
CIRI-CIRI :
- Tinggi badan sekitar 165 180 cm
- Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
- Bentuk tubuh & anggota badan tegap
- Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
- Geraham besar dengan rahang yang kuat
- Bentuk tonjolan kening tebal
- Bagian belakang kepala tampak menonjol
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di
Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal
dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap
dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan
makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa
Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang
besar.
CIRI-CIRI :
- Memiliki tulang pipi yang tebal
- Memiliki otot kunyah yang kuat
- Memiliki tonjolan kening yang menyolok
- Memiliki tonjolan belakang yang tajam
- Tidak memiliki dagu
- Memiliki perawakan yang tegap
- Memakan jenis tumbuhan
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan
Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald
pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya
dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini
merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli,
Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan
manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal
dari lapisan Pleistosen Atas.
CIRI-CIRI :
- Volume otaknya antara 1000 1200 cc
- Tinggi badan antara 130 210 cm
- Otot tengkuk mengalami penyusutan
- Muka tidak menonjol ke depan
- Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
6. Homo Wajakensis
Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di
desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.
Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang
dilaporkan berasal dari Indonesia. Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo
Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli
Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo
WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo
Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga
memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia
Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina
Selatan, dan Australia Selatan.
CIRI-CIRI :
- Volume otaknya antara 1000 1200 cc
- Tinggi badan antara 130 210 cm
- Otot tengkuk mengalami penyusutan
- Muka tidak menonjol kedepan
- Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
Note : Malas mau nyatat/ketik?? pengen hasil jadi?? download aja di link berikut ini..
KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD DOKUMEN JENIS FOSIL DI INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar