Selasa, 15 Juli 2014

Apakah Dunia ini baik-baik saja? Liat yuk gambar-gambar ini !

1. Kereta Mainan Dan Kereta Yang Asli



Seorang anak memakai kaos, celana jeans, sepatu, dan topi sambil menarik kereta mainan. Anak yang satu lagi berpakaian sederhana tanpa alas kaki sedang menarik semacam kereta yang sesungguhnya.

Organisasi Buruh Sedunia (International Labor Organization –ILO) mencatat, terdapat 168 juta pekerja anak di seluruh dunia. 85 juta di antaranya bekerja di sektor-sektor berbahaya, seperti pertambangan ilegal dan manufaktur dengan mesin berat. Berbeda dari anak-anak yang berkecukupan, bagi para pekerja anak bermain-main adalah kemewahan. 


2. Untuk Apa?


Hanya ada satu yang ingin ditanyakan gambar ini: sebenarnya, selama ini kita belajar untuk apa? Apakah itu sudah membebaskan kita, sebagaimana tujuan pendidikan yang semula, atau apa kita melakukannya karena terpaksa?  



3. Apel Dan Huruf Apel



Secara statistik, kelaparan membunuh lebih banyak manusia setiap tahunnya dibandingkan korban AIDS, malaria, dan TBC dijumlahkan. Penyebab kelaparan bisa bermacam-macam, dari paceklik, perang saudara, kemiskinan sistematis, hingga ketidakstabilan harga pasar. Ketika kita beruntung dianugerahi sarana untuk memberikan anak-anak kita mainan balok demi membantunya membaca, banyak anak lain di dunia yang masih memikirkan bagaimana caranya bisa makan.


4. Teknologi Vs Kreativitas



Teknologi tak seharusnya menjauhkan manusia dari seni dan sastra. Modernisasi tak seharusnya mengebiri kreativitas manusia.

Gambar mouse dalam lukisan di atas mewakili kehidupan manusia modern yang begitu dipengaruhi teknologi. Mereka sibuk dengan laptop dan ponsel pintarnya. Memilih main game atau aktif di media sosial, dan perlahan melupakan cara melakukan segala hal dengan manual. 


5. Apa Kabar Demokrasi?



Yakin kalau demokrasi itu bisa benar-benar bersih, jujur dan adil? Dalam penyelenggaraan pemilu, seberapa besar kira-kira yang tak akan rela jika hak suaranya ditukar dengan nasi bungkus atau uang?

Ada caleg lolos ke DPR setelah mendapat lebih dari 35 ribu suara. Uniknya 35 ribu suara itu hanya berasal dari satu lingkungan pabrik saja. Sebagai pemilih, yang mana yang lebih berharga bagi kita: kebebasan untuk menentukan arah, atau ‘rumput hijau’ di salah satu kotak suara?
 
 
 


6. Meniru Sang Pencemar



Revolusi Industri mengubah selamanya wajah peradaban manusia. Dua abad setelahnya, jumlah kendaraan bermotor dan pembangunan pabrik terus bertambah. Sayang, ini tidak selamanya dibarengi dengan perhatian kepada lingkungan.

Polusi udara membuat orang tua mulai resah membiarkan anak-anaknya bermain di luar terlalu lama. Anak-anak pun tanpa sadar akan meniru apa yang dilihatnya — termasuk membangun pabrik-pabrik, bukannya benteng-benteng saat kita kecil dulu, dari pasir pantai. Apa yang akan terjadi saat anak-anak itu dewasa?

Dunia bukan milik kita saja tapi juga milik anak-anak kita nantinya. Sebuah pepatah telah mengingatkan tegas-tegas: “Ketika hewan terakhir telah kita bunuh, sungai terakhir telah kita keringkan, pohon terakhir telah kita tebang, baru kita akan sadar bahwa uang tidak bisa dimakan.”
 

1 komentar:

  1. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    BalasHapus